Laman

Rabu, 24 September 2008

Laporan Kegiatan Rakernas VIII HPI oleh Ketua Panitia

LAPORAN PANITIA RAKERNAS VIII HPI TAHUN 2007
Manado, 28-30 November 2007

Assalamu ‘alaikum wr.wb.
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua
Om Swastiastu,
Yth.
· Bapak Dirjen Pengembangan Destinasi Depbudpar RI
· Bapak Gubernur Propinsi Sulawesi Barat atau yang mewakili
· Bapak Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Sulut
· Bapak/Ibu Undangan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan se-Indonesia
· Bapak-bapak Pengurus DPP HPI
· Bapak-bapak Ketua DPD HPI se-Indonesia
· Rekan-rekan Peserta rakernas Anggota Delegasi DPD HPI se-Ind
· Bapak/Ibu yang Mewakili Mitra Pendukung Panitia Rakernas VIII HPI
· Rekan-rekan media Massa se-Indonesia
· Rekan-rekan Panitia Rakernas VIII HPI
· Rekan-rekan Anggota DPD HPI Sulut dan se-Korwil IV Indonesia Timur
· Para Pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu


Tiada kata yang lebih tepat kiranya selain terlebih dulu mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang tak terhingga kehadirat Allah, bahwa atas ridho dan rahmatNya pula, maka kegiatan RAKERNAS VIII HPI tahun 2007 yang kita nantkan ini, dapat dilaksanakan dan segera kita ikuti bersama di kota Manado tercinta ini, Calon Kota Pariwisata Dunia 2010.

Dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan hati kami yang paling dalam, Kami, selaku Ketua DPD HPI Sulut, sekaligus sebagai Koordinator Wilayah Indonesia Timur HPI dan Ketua Panitia Rakernas VIII HPI 2007 ini, mewakili seluruh Panitia Rakernas, dan juga mewakili masyarakat Manado kami mengucapkan Selamat Datang kepada Seluruh Peserta Rakernas dan undangan yang hadir dari seluruh Indonesia.

Bapak/Ibu, hadirin yang kami hormati,

Bahwa, Rakernas VIII HPI tahun 2007 ini dapat dilaksanakan di Manado, tentu melewati sebuah proses yang cukup panjang. Kami sekali lagi berterima kasih khususnya kepada Pengurus DPP HPI Pngateriode 2006 –2010 dan seluruh Peserta MUNAS IV HPI di Banten telah dilaksanakan tahun 2006 lalu. Hal ini mengingat melalui ajang MUNAS itulah, kami mendapat kepercayaan menjadi Tuan Rumah Rakernas VIII HPI yang sedang kita ikuti sekarang ini. Mungkin, bila kami tidak memiliki cukup semangat dan ketegaran hati, bisa jadi kami sudah menyerah di tengah perjalanan, bahkan hingga saat ini pula, ... kami masih harus terengah-engah untuk menyelesaikan amanah sebagai Tuan Rumah yang baik hingga Rakernas ini selesai. Tentu saja tidak berlebihan bila kami sampaikan demikian, mengingat betapa kami sangat ingin menenalkan kota kami tercinta, Manado ini, dan juga ini kami lakukan karena kecintaan kami pada organisasi HPI yang kita cintai bersama ini.

Perlu kami laporkan, bahwa kegiatan Rakernas VIII HPI tahun 2007 ini, diikuti oleh 15 DPD HPI di Indonesia, 2 DPC HPI dari Sulut 1 DPC dari Sulsel serta dihadiri 6 orang Peninjau.
Dalam kegiatan Rakernas VIII HPI 2007 ini, selain diagendakan untuk mendiskusikan masalah organisasi HPI di masa mendatang, ditetapkan pula bahwa Rakernas ini akan menjadi salah satu tonggak sejarah perjalanan Organisasi HPI sebagai “Garda Depan Pariwisata Indonesia”.

Mengapa demikian???
Karena melalui Rakernas ini akan dihasilkan beberapa agenda penting, yaitu:
1. Pendirian HPI Institute atau HPI Training Center
2. Launching Majalah “Suara Pramuwisata” yang akan didistribusikan ke seluruh dunia melalui Organisasi
3. Kesediaan HPI sebagai Tuan Rumah Konferensi Tour Guides se-ASEAN yang akan diadakan di Padang Sumatera Barat tahun 2008.
4. Kesediaan HPI sebagai Tuan Rumah Konferensi Tour Guides seluruh Dunia yang akan diadakan di Bali tahun 2009.
5. Kesediaan HPI sebagai Mitra Kerja Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara untuk menyelenggarakan World Ocean Conference 2009.
6. Kesediaan HPI untuk mendukung Kota Manado sebagai Kota Pariwisata Dunia 2010.

Bapak/Ibu hadirin yang kami hormati,

Demikian kiranya yang bisa kami laporkan dalam penyelenggaraan kegiatan Rakernas VIII HPI 2007. Tak lupa perkenankan kami menyampaikan rasa terima kasih kami secara khusus kepada beberapa pihak yang telah memberikan support bagi penyelenggaraan acara ini, yaitu:
1. Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara
2. Pemerintah Kota Madya
3. Para Sponsor
4. Mr. Willy Smits
5. Ibu Yulisa Baramuli
6. Peserta Rakernas

Dan akhir kata, bila ada pepatah tak ada gading yang tak retak, tak ada sawah yang tak berpetak, maka tak lupa pula, kami mohon maaf sebesar-besarnya, apabila dalam penyelenggaraan acara ini, baik sejak awal perencanaan, penyampaian informasi, penyelenggaraan hingga menghantar para peserta ke tempat asal, terdapat beberapa kealpaan yang tak disengaja maupun yang tak disengaja.


Wassalam

Panitia Rakernas VIII HPI Tahun 2007

Selasa, 23 September 2008

Direktur Usaha Parawisata DepBudPar RI

Sebanyak 100 even parawisata akan digelar pada seluruh daerah di Indonesia selama tahun 2008.
Direktur Usaha Parawisata Departemen Kebudayaan dan Parawisata, Winarno Sudjash, mengatakan ratusan even tersebut sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegera (Wisman) ke Indonesia.
Ratusan even itu dilaksanakan sebagai upaya dalam program Visit Indonesia Year 2008, ujarnya saat membuka Rapat Kerja Nasional VIII Himpunan Pramuwisata Indonesia, Rabu malam di Manado.
Dia mengatakan, Visit Indonesia Year 2008 suatu langkah staregis yang merupakan juga 100 tahun kebangkitan nasional.
Sehingga untuk suksesnya ratusan even parawisata tersebut diharapkan daerah-daerah dapat melakukan berbagai persiapan guna memberikan yang terbaik bagi wisman saat berkunjung.
Diharapkan HPI dapat berperan besar dalam menyukseskan even-even tersebut, katanya.
Dia mengatakan, agar HPI melakukan kunjungan kesekolah-sekolah dalam upaya menyosialisasikan tentang Pramuwisata kepada masyarakat.
Hal ini sangat penting agar masyarakat mengetahui bahwa profesi guide juga sangat menjanjikan.
Sehingga dengan demikian problem pemerintah terkait dengan ketenagakerjaan dapat teratasi, katanya.
Rakernas HPI tersebut berlangsung 28-30 November 2007 dan diikuti, utusan 13 DPD HPI Provinsi diantaranya Bali, Yogyakarta, Aceh, Maluku, Sulawesi Tenggara dan tuan rumah Sulut.
Sumber: Media Indonesia

Laporan Kegiatan Rakernas HPI di Manado 2007




DEWAN PIMPINAN DAERAH HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA PROVINSI SULAWESI UTARA
LAPORAN PELAKSANAAN RAKERNAS VIII HPI TANGGAL 28 – 30 NOVEMBER 2007 HOTEL GRAN CENTRAL MANADO – SULAWESI UTARA

DIBUAT OLEH: MOHAMAD NALIKO KETUA PANITIA - KETUA DPD HPI SULUT

Assalamu Alaikum Wr. Wb. dan salam sejahtera,
Rekan – rekan panitia rakernas VIII HPI yang saya hormati, sebagai insan yang beragama terlebih dahulu marilah kita memanjatkan Puji Syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas wasung nugrahnya, pada hari ini dapat hadir berkumpul di dalam ruangan Merciful Building ini dalam keadaan sehat walafiat.
Rekan – rekan yang berbahagia, Saya merasa bersyukur karena pada hari ini dapat memenuhi kewajiban konstitusi saya selaku Ketua DPD HPI Sulut untuk menyampaikan realisasi pelaksanaan Rapat Kerja Nasional VIII HPI yang telah ditetapkan dalam hasil keputusan Munas VI HPI 24 – 28 Juli 2006 di Banten saat kami berhasil mengalahkan peserta biding dari DPD HPI Sulawesi Tengah dan DPD HPI Riau. Dan atas nama pribadi dan wadah HPI sulawesi utara saya memohon maaf yang sebesar-besarya karena keterlambatan evaluasi ini, namun itu bukan di sengaja tetapi memang akhir – akhir ini kami sibuk menangani permintaan dari tamu – tamu yang berwisata, untuk diketahui bahwa pra rakernas selama tiga bulan saya sama sekali tidak melakoni pekerjaan utama saya yaitu guiding. Jadi profesi saya adalah seorang pramuwisata yang mencari rejeki dalam dunia pariwisata untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya sendiri dan Khusus wadah asosiasi HPI Sulut Saya telah berupaya keras mengajak teman-teman HPI yang bersediah bekerja untuk rakernas HPI ketika orang-orang yang diberikan tanggungjawab tidak mau melaksanakan amanat itu. Tujuan kami agar persiapan dan pelaksanaan rakernas HPI di manado sukses dan berjalan lancar. saya bukan seseorang yang mengulur-ngulur waktu, bukan seseorang yang mencari celah serta kesalahan orang lain dan menebarkan isu-isu keretakan dalam tubuh wadah DPD HPI Sulut itu sendiri agar tercapi tujuan dan niat yang kurang terpuji yang nyata-nyata melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HPI yaitu tidak dapat menjaga nama baik wadah asosiasi HPI. Mohon rekan – rekan ketahui juga bahwa keterlambatan ini diakibatkan terlalu lambatnya Bendahara DPD HPI Sulut saudara Vasko Tuwaidan dalam membuat laporan keuangan rakernas hpi dan justru selang beberapa hari rakernas selesai bendahara DPD HPI Sulut melakukan perjalanan liburan ke Bali. Sejak awal persiapan rakernas yang belum jelas arahnya saya perintahkan Bendahara agar membuat pembukuan keuangan rakernas dengan penuh tanggungjawab serta mengatur pengeluaran keuangan dengan kontrol yang baik agar setelah rakernas HPI DPD HPI Sulut mempunyai uang kas namun perintah itu belum dilaksanakan sesuai dengan harapan kita semua. Rekan – rekan juga perlu ketahui bahwa keterlambatan ini juga karena fungsi dari seorang sekretaris DPD HPI Sulut yang awalnya telah bersedia dipilih menjadi Ketua Panitia Rakernas HPI dalam pertemuan di Shiatsu tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Jadi untuk itu kepada semua rekan-rekan saya mohon maaf sekali lagi. Pelaksanaan Rakernas VIII HPI di Manado seharusnya dilaksanakan pada tanggal 25 – 28 oktober 2007 merupakan hasil keputusan rapat pleno di Tikala Shiatsu pada tanggal 6 Agustus 2006 dan telah dilaporkan ke DPP HPI. Pada saat itu disepakati bersama bahwa Ketua dan Sekretaris Panitia Rakernas VIII HPI adalah Saudara Oktaf Sandala dengan pertimbangan peserta rapat bahwa saudara Oktaf Sandala kerja di travel besar Mapanget Mega Wisata dan Lenny Suparty dianggap mampu sebagai sekretaris. Pada pertemuan ini juga di hadiri oleh pelopor berdirinya DPD HPI Sulut yaitu Bapak Drs. Agus Mangatta yang telah menyatakan kesiapannya untuk mensponsori satu kali makan siang untuk peserta Rakernas HPI nanti. Namun dengan berlalunya waktu maka Ketua dan Sekretaris Panitia tidak bisa berbuat banyak dan akhirnya tidak jalan. Kemudian Pengurus DPD HPI sulut mengambil langkah selanjutnya untuk menggelar kembali rapat dengan agenda persiapan rakernas dan penetapan panitia di Tikala Shiatsu dan menetapkan Ketua Panitia yang bersedia yaitu Saudara Noldy Kakauhe, Sekretaris Saudara Henry Jack Palamia dan Bendahara Saudara Vasko Tuwaidan serta dilengkapi dengan penanggungjawab seksi. Harapan besar dari pengurus DPP HPI Pusat agar Panitia ini akan bersediah dan berbuat sesuatu untuk Rakernas tetap masih jauh dari impian. Ketua Panitia ini telah dibantu oleh Ketua DPD HPI Sulut memang telah memulai langkah-langkah persiapan seperti contoh telah mengajukan proposal kegiatan Rakernas HPI(yang telah dibuat oleh Ketua Umum DPP HPI) ke Kantor Walikota Manado, ke Asisten II Bid. Pembangunan dan Ekonomi provinsi Sulawesi Utara Ibu Dra. Marietha Kuntag, Ke kadisparbud Kota Manado, membuat harga paket rakernas bersama-sama dengan Saudara Edwien Rumbajan dan telah menghubungi pihak hotel untuk reservasi 40 kamar di Sahid kawanua bagi peserta rakernas tetapi setelah itu vakum karena tidak terkoordinir dengan baik bahkan Ketua Panitianya juga sibuk dengan kegiatannnya sendiri dan pernah ketika kami selaku ketua DPD HPI Sulut/ Korwil DPP HPI mengkoordinasikan hal ini kepada Ketua Panitia mengenai persiapan Panitia yang kelihatannya tidak jalan sesuai dengan fungsinya serta mengingat waktu pelaksanaan Rakernas yang semakin hari semakin dekat malah mendapat jawaban yang tidak memuaskan bahwa ” Kalo aku tidak jalan maka teman –teman HPI tidak mau aktif kerja untuk Rakernas”. Ini jawaban dari seorang Sekretaris DPD HPI Sulut yang dikirim melalui SMS kepada Ketua DPD HPI Sulut. Rekan – rekan yang Saya Hormati,
Selaku Ketua DPD HPI Sulut dan Korwil DPP HPI yang punya keinginan besar untuk melaksanakan hajatan nasional rakernas HPI di Manado yaitu dimana kita akan saling mengenal Pramuwisata lain dari berbagai provinsi di indonesia, maka kami bertekad mengambil inisiatif dan atas dukungan dari sebagian Pengurus DPD HPI Sulut yang aktif dan anggota HPI Sulut yang peduli serta bersediah bekerja maka kami menyatukan pikiran, tekad dan semangat sebagai seorang pramuwisata yang bertanggungjawab untuk melanjutkan tugas dengan motto maju terus pantang mundur dalam mempersiapkan pelaksanaan Rakernas VIII HPI di Manado. Pada bulan juni 2007 ini merupakan pekerjaan yang berat bagi kami karena Ketua Umum DPP HPI telah memaksa menawarkan kepada DPD HPI Papua bahkan di depan pemerintah dan masyarakat Papua itu sendiri untuk menjadi Tuan Rumah pelaksanaan Rakernas HPI dengan alasan bahwa terlalu lamanya DPD HPI Sulut mengambil sikap terhadap even nasional ini. Langkah awal yang kami harus tempuh yaitu menyakinkan Ketua Umum DPP HPI bahwa DPD HPI Sulut tetap komit sebagai Tuan Rumah Rakernas VIII HPI setelah mendapat lampu hijau dari Kadisbudpar Sulut Bapak Edwin Silangen SE.MS setelah mengadakan kunjungan dan pertemuan langsung dengan Pengurus DPD HPI Sulut pada tanggal 13 Juni 2007 di sekretariat DPD HPI Sulut. Terbukti posisi Kami selaku Korwil wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua di DPP HPI serta Usaha dan kerja keras dari rekan-rekan HPI yang memang benar-benar mengabdi tanpa pamrih untuk majunya wadah asosiasi DPD HPI Sulut membuahkan hasil yang baik yaitu DPP HPI menetapkan bahwa pelaksanaan rakernas HPI tetap di Manado dan ini dibuktikan dengan Surat dari DPP HPI kepada Ketua DPD HPI Papua dengan tembusan kepada Ketua DPD HPI Sulut yang kami lampirkan. Dengan di batalkannya pelaksanaan Rakernas VIII HPI di Papua maka terbukalah jalan bagi kami untuk segera membenahi persiapan kearah yang lebih baik dan selama bulan Agustus sampai Oktober 2007 Pengurus DPD HPI Sulut yang aktif telah melaksanakan beberapa kali pertemuan untuk membahas persiapan pelaksanaan rakernas seperti contoh hasil pertemuan yang sempat kami simpan filenya yaitu tanggal 22 September 2007 di Tikala Shiatsu menetapkan koordinator Kota Tomohon adalah Saudara Alex Maerah, koordinator Minahasa Utara Ibu Elizabeth Rosali, untuk Follow up proposal di kantor gubernur Bapak Abram Sandala, Fitri Mandagi dan Yulinda Pangemanan, untuk proposal di kantor Walikota Manado yaitu Lisna Shiatsu dan Selly Ropa, penanggungjawab masuk keuangan adalah saudara Vasko Tuwaidan. pada pertemuan ini juga telah di konfirmasi bantuan 2 armada bis dari Dinas Pariwisata Kota Manado, DPP HPI Pusat telah membuat flyer rakernas hpi dengan tempat pelaksanaan rakernas di hotel Celebes Manado dan mengirimkan undangan ke 33 Provinsi dan peserta yang telah melapor lewat DPP HPI saat itu sudah berjumlah 75 orang dan kami juga menerima konfirmasi dari Bapak Charlie Liem pemilik the highlands resort di Kota Tomohon untuk bersediah membantu dengan satu unit armada kijang pada kegiatan rakernas nanti. Rekan – rekan yang saya hormati, Sepanjang perjalanan persiapan ajang nasional ini maka semua aktivitas rekan – rekan pengurus DPD HPI yang aktif bersama anggota lainnya memfokuskan kegiatan di sekretariat DPD HPI Sulut termasuk pertemuan koordinasi dan yang menyangkut kelengkapan administrasi seperti pertemuan pada hari Sabtu tanggal 10 November 2007 di sekretariat DPD HPI Sulut dengan Agenda Pertama Evaluasi persiapan rakernas, Kedua Pembagian Tugas Panitia atau Pengurus DPD HPI Sulut selaku panitia dan Ketiga Menyangkut peserta Rakernas dari DPD HPI Sulut dan DPC HPI Kab./Kota di sulut. Ada yang mengejutkan rekan-rekan Pengurus DPD HPI Sulut yang baru bergabung dalam pertemuan ini setelah Ketua DPD HPI Sulut menyampaikan point pertama dari agenda pertemuan ini menyangkut hal hal yang telah di berhasil dicapai dalam persiapan Rakernas yaitu: sudah banyak Peserta dari luar daerah yang telah mendaftar ke sekretariat, Dana bantuan 10 juta rupiah dari Disbudpar sulut sudah di terima oleh Bendahara DPD HPI Sulut Saudara Vasko Tuwaidan, Penawaran pemasang iklan sementara berjalan dengan baik, Ijin rekomendasi kegiatan sementara di urus oleh Bapak Abram Sandala, Spanduk rakernas telah dipersiapkan oleh Vasko Tuwaidan, konfimasi peserta dan reservasi kamar telah di tanggani oleh saudari Yulinda Pangemanan Surat menyurat ke DPP HPI atau undangan ke instansi lain berjalan lancar, Koordinasi dengan kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Utara serta Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI di Jakarta berjalan dengan baik. Hasil pertemuan ini juga menetapkan Susunan Pengurus DPD HPI Sulut bertindak selaku Panitia Rakernas VIII HPI yang telah di desak DPP HPI sebagai berikut:

Pelindung : Gubernur Provinsi Sulawesi Utara
Pembina : Kadisbudpar Provinsi Sulawesi Utara
Penasehat : 1. Ketua DPD ASITA Sulut
2. Ketua DPD GAHAWISRI Sulut
3. Iskandar Zulkarnain
4. Meiske Siwi
5. Agus Mangatta
6. Darius F. Lasut
7. Hendrik Warokka
8. Laya Maengkom
9. Theo Henoch
Ketua : Mohamad Naliko
Wakil Ketua : Edwien S. Rumbajan
Sekretaris : Noldy Kakauhe
Bendahara : Vasko Tuwaidan
Wakil Bendahara : Kern Panambunan
Seksi Publikasi, Sosialisasi, Informasi & Dokumentasi
Koordinator : Efendy Soetrisno Anggota : Selly Ropa, Stenly Mamengko
Seksi Transportasi Darat & Laut
Koordinator : Eddie Sunardi Anggota : Bagus Lesmana Nurlin Djuni
Seksi Akomodasi & Konsumsi Koordinator : Julinda Pangemanan Anggota : Modi Suleman, Fitri Mandagi, Makeos Fersi Mose
Seksi Umum Koordinator : Abram Sandala Anggota : Lee Parabak, Alex Maerah, Tikko F. Ticoallu, Lisna, Alfonds Wodi, Anita Keles, Rini R.I. Lumunon
Kemudian point ketiga yang menyangkut peserta rekernas dari DPC HPI ditetapkan masing-masing tiga peserta yang tidak dipungut biaya dan lebihnya dikenakan biaya administrasi. Dan ini telah dijalan oleh DPC HPI Kota Tomohon, DPC HPI Kabupaten Minahasa Utara dan DPC HPI Kota Bitung yang hanya mengutus dua orang peserta. Kemudian dalam kesempatan pertemuan ini juga secara mengejutkan Saudara Noldy Kakauhe menyampaikan secara lisan bahwa pelaksanaan rakernas sebaiknya di tangani oleh DPD HPI Sulut tetapi kami tidak mempersoalkan hal itu sebab proses kerja rekan- rekan dalam rangka persiapan kearah kegiatan tersebut telah mencapai kemajuan yang sangat baik pada saat itu. Rekan – rekan yang Saya hormati, Kegiatan dari setiap koordinator seksi panitia rakernas VIII HPI saya uraikan satu per satu di bawah ini:
Kegiatan Seksi Publikasi, Sosialisasi, Informasi & Dokumentasi koordinatornya adalah saudara Efendy Soetrisno dan anggota Selly Ropa serta Stenly mamengko. Melakukan publikasi dan informasi berupa menyiakan spanduk rakernas HPI dan tampil di beberapa media massa hanya berselang tiga hari setelah pertemuan tanggal 10 November 2007, ini suatu bukti kepedulian Saudara Efendy Soetrisno Wakil Ketua bidang Humas DPD HPI Sulut pada persiapan kegiatan ini. Tampil pertama pada hari selasa malam tanggal 13 November 2007 jam 9 malam bersama-sama dengan Ketua DPD HPI Sulut tampil di acara ekonomi dan bisnis di station Pacific TV yang di pandu langsung oleh presenter Ibu Usula Pontoh dengan Topik Dalam rangka Rakernas, HPI dukung pariwisata sulawesi utara, pengaruh dari sosialisasi ini yaitu bahwa masyarakat luas semakin mengenal wadah DPD HPI Sulut ini dibuktikan dengan banyaknya penelpon yang mau mengetahui lebih banyak tentang peran serta wadah HPI dalam membangun serta memajukan pariwisata di daerah nyiur melambai ini. Yang berikut adalah sosialisasi rakernas HPI di radio KDFM Manado yang tampil Saudara Vasko Tuwaidan bersama Sekretaris Jenderal DPP HPI saudara Hawwid Raden, Kemudian tanggal 27 November 2007 jam 18.00 Wita sosialisasi rakernas HPI di radio Unsrat yang tampil Sekjen DPP HPI Saudara Hawwid raden. Koordinator seksi publikasi ini juga telah melakukan jumpa pers dengan wartawan dari Manado Post dan Swarakita Manado pada tanggal 28 november 2007 jam 4 sore di Hotel Gran Central yang ikut jumpa pers ini adalah Ketua Umum DPP HPI Bapak I Nyoman Kandia, Sekjen DPP HPI, Ketua DPD HPI Sulut dan pengurus DPP HPI Serta pada saat pembukan rakernas VIII HPI di hotel Gran Central Manado koordinator seksi ini telah melakukan dokumentasi video camera. dan yang terakhir sosialisasi rakernas HPI di Station Pacific TV Manado tanggal 29 November 2007 jam 7 pagi menghadirkan Ketua Umum DPP HPI, Sekjen DPP HPI dan pengurus DPP HPI Lainnya. Demikian tugas dan kerja yang baik yang telah dilakukan dengan penuh tanggungjawab. Kepada Saudara Efendy Soetrisno, Selly Ropa, Stenly Mamengko dan rekan – rekan yang termasuk di seksi tersebut atas nama HPI kami ucapkan terima kasih banyak atas bantuan dan karya yang terbaik yang telah disumbangkan terhadap asosiasi yang kita cintai ini.
Seksi Transportasi Darat dan Laut
Kegiatan seksi ini yang di koordinir Saudara Eddie Sunardy bersama saudara Bagus Lesmana dan Nurlin Djuni bertanggungjawab terhadap pengadaan transportasi mulai dari darat berupa mengkonfirmasi bantuan dua armada bis dari Dinas Pariwisata Kota Manado, penyewaan dua unit armada bis dari Felina Travel, satu unit bis ELF dari Bpk Theo Henoch, satu unit kijang dari Highland resort dan seksi ini juga telah berusaha membuat dan mengantar surat permohonan bantuan perahu untuk angkutan peserta rakernas ke beberapa diving center. Berperan secara aktif mengkonfirmasi dan bertanggungjawab terhadap pengaturan jadwal dan transpotasi sejak dari kegiatan penjemputan, selama tour berlangsung bahkan sampai pada kegiatan terakhir yaitu mengantar rombongan peserta ke airport. Selain itu seksi ini aktif membantu rekan – rekan dalam urusan lain seperti memasang dan perbaikan posisi spanduk di tempat yang telah ditentukan. Seksi ini juga telah berkoordinasi dengan sangat baik dengan rekan-rekan yang ditempatkan di airport Manado seperti Saudara Persi Mose dan Lisna Shiatsu Berkat kerja keras dan usaha dari Saudara Eddie Sunardy, Bagus Lesmana, Nurlin Djuni dan rekan-rekan lain yang telah menjalankan tugas dengan baik serta penuh tanggungjawab untuk sukses pelaksanaan rakernas HPI di Manado atas nama HPI kami ucapkan terima kasih atas partisifasi dan karya yang terbaik yang telah disumbangkan terhadap asosiasi pramuwisata Sulut.
Seksi Akomodasi dan Konsumsi
Yang berikut adalah kegiatan seksi akomodasi dan konsumsi yang telah dilakukan dengan sangat baik dan penuh tanggungjawab oleh Saudari Yulinda Pangemanan, Modi Suleman, Fitri Mandagi, Persi Mose, dan rekan – rekan lain. Tugas utama dari bidang ini yaitu mengurus pemesanan akomodasi dan konsumsi di hotel Gran Central Manado, menghubungi peserta dari DPD – DPD HPI di Indonesia yang akan mengikuti Rakernas, mengatur reservasi kamar semua peserta rakernas dan reservasi kamar untuk rombongan dari depbubpar RI. Pada hari pertama rakernas HPI seksi ini telah diback up oleh Saudari Rini Lumunon, Bram Sandala, Anita Keles dalam hal penerimaan uang register peserta sampai dengan melunasi semua biaya akomodasi dan konsumsi di Hotel Gran Central Manado serta telah dibantu oleh Saudara Edwien Rumbajan dalam hal pengurusan dan pemesanan paket makan malam untuk peserta rakernas HPI di restoran Nelayan Kalasey. Berkat kerja keras dan usaha dari Saudari Yulinda Pangemanan, Modi Suleman, Fitri Mandagi, Persi mose dan rekan-rekan lain yang telah menjalankan tugas dengan baik serta penuh tanggungjawab untuk sukses pelaksanaan rakernas HPI di Manado atas nama HPI kami ucapkan terima kasih atas peran yang sangat baik dan karya yang terbaik yang telah disumbangkan terhadap asosiasi pramuwisata Sulut.
Seksi Umum
Kegiatan seksi ini aktif sejak awal persiapan dengan membantu semua elemen dalam struktur kepanitian rakernas dan telah dilakukan dengan baik dan penuh tanggungjawab oleh Bapak Abram Sandala, Alex Maerah, Alfonds Wodi, Lisna Shiatsu, Lee parabak, Tiko F. Ticoalu, Anita Keles, Rini Lumunon serta rekan –rekan lainnya. Tugas utama dari bidang ini mengurus sampai berhasil keluarnya ijin atau Rekomendasi Kegiatan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Utara yang di Tanda Tangani oleh Kepala Badan dan Rekomendasi kegiatan Rapat Kerja Nasional VIII Himpunan Pramuwisata Indonesia di Provinsi Sulawesi Utara dari Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Utara. Selain itu kegiatan bidang ini sangat aktif dan bertanggungjawab kegiatan kelengkapan administrasi. Kepada Bapak Abram Sandala, Alex Maerah, Alfonds Wodi, Lisna Shiatsu, Tikko F. Ticoallu, Anita Keles, Rini Lumunon dan rekan-rekan lain yang telah menjalankan tugas dengan baik serta penuh tanggungjawab untuk sukses pelaksanaan rakernas HPI di Manado atas nama HPI kami ucapkan terima kasih atas usaha, kerja keras yang didasari penuh pengabdian yang tulus dan karya yang memuaskan dari rekan – rekan HPI Sulut telah mengukir prestasi yang tidak pernah terlupakan dalam sejarah perjalanan pelaksanaan even nasional di bumi nyiur melambai Sulawesi Utara.

Realisasi Pelaksanaan Rakernas VIII HPI
Kegiatan rakernas VIII HPI telah dilaksanakan dari tanggal 28 – 30 November 2007 bertempat di Hotel Gran Central Manado dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan di awali dengan penjemputan peserta dari bandara Manado oleh rekan-relan yang telah diberikan tugas. Kemudian registrasi peserta di Hotel gran Central dan sore hari dilanjutkan dengan Sidang Pleno yang didahului dengan pengarahan dari DPP HPI yang diwarnai beberapa kali instrupsi dari peserta rapat terutama peserta dari delegasi DPD HPI Bali yang keberatan adanya peserta dari DPC HPI Kab. Badung Bali. Setelah melalui argumentasi yang cukup alot maka akhirnya Ketua Umum DPP HPI Bapak I Nyoman Kandia turun tangan dan dengan keadaan terpaksa serta raut muka yang kecewa peserta delegasi dari DPC HPI Kab. Badung Bali keluar dari ruang rapat. Kemudian acara dilanjutkan dengan laporan pelaksanaan program kerja DPP HPI periode July 2006 – November 2007 oleh pengurus DPP HPI serta dirangkaikan dengan pandangan umum dari masing-masing DPD HPI se – Indonesia terhadap laporan pelaksanaan program kerja DPP HPI. Giliran DPD HPI Sulut memberikan pandangan umum terpaksa diwakili oleh saudara Noldy Kakauhe sekretaris DPD HPI Sulut setelah dikoordinasikan dengan Ketua DPD HPI Sulut yang dalam waktu bersamaan Ketua DPD HPI Sulut sementara mengatur dan berkoordinasi dengan pihak Kantor Disbudpar sulut mengenai pementasan seni budaya Sulawesi utara yang hampir mengalami pembatalan dari pihak Taman seni dan budaya sulut. Setelah itu acara rapat dilanjutkan dengan pembagian kelompok sidang komisi dan laporan hasil sidang komisi.
Rekan – rekan yang saya hormati, Acara pembukaan Rakernas VIII HPI 2007 di pandu langsung oleh Saudari Lenny Suparty anggota DPD HPI Sulut dan Andis Wuisan anggota DPC HPI Kota Tomohon yang bertindak sebagai master of ceremoni dan acara ini telah di hadiri oleh peserta rakernas HPI serta undangan lainnya yang terdiri dari: Direktur Usaha Pariwisata Bapak Winarno Sudjas bersama rombongan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, Assisten II bidang pembangunan dan ekonomi provinsi sulawesi utara bu Dra. Marietha Kuntaq, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Utara Bapak Edwin Silangen, SE.MS, Kapolda Sulut yang di wakili oleh DIT. INTELKAM Polda Sulut Bapak Kompol Oesey E., Kapolsek Bunaken Bapak N. Piter Sasundame, Ketua Asita Sulut Bapak Herman K., Pembina DPD HPI Sulut Bapak Iskandar Zulkarnaen, Dewan penasehat DPD HPI Sulut Bapak Recky Lasut, Pengurus DPD Gahawisri Sulut, Para Sponsor dan Stakeholder pariwisata lainnya yang tidak dpt disebutkan satu per satu. Acara diawali dengan Doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars HPI. Kemudian di ramaikan dengan tiga kali pementasan tarian seni secara berturut-turut yang dipersembahkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Utara yang dipentaskan oleh Tim kesenian Taman Seni dan Budaya Sulawesi Utara yang membuat undangan dan peserta dari berbagai provinsi di indonesia terharu, kagum dan sangat terkesan dengan penampilan para penari yang begitu memukau dan pujian pun terus mengalir dan salut dari para peserta terhadap potensi karya seni dan budaya Sulawesi Utara patut dilestarikan dan dipelihara oleh generasi muda dan rekan-rekan HPI Sulut patut berbangga sebab telah diberikan kesempatan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara Bapak H. Edwien Silangen, SE.MS untuk mempromosikan serta memperkenalkan seni dan budaya sulawesi utara kepada anggota HPI dari berbagai provinsi di indonesia melalui ajang nasional ini yang dilaksanakan di Manado Kota Pariwisata Dunia 2010.

Rekan – rekan HPI, Dalam laporan Panitia yang disampaikan langsung oleh Ketua DPD HPI Sulut Saudara Mohamad Naliko bahwa kegiatan rakernas VIII HPI tahun 2007 ini diikuti oleh 5 DPC HPI kab./Kota di Indonesia dan 13 DPD HPI di Indonesia dengan jumlah peserta terbanyak di Rakernas HPI yaitu 115 peserta termasuk peninjau, anggota dan pengurus DPD HPI Sulut. Selain diagendakan untuk mendiskusikan masalah organisasi HPI di masa mendatang, ditetapkan pula bahwa Rakernas ini akan menjadi salah satu tonggak sejarah perjalanan Organisasi HPI sebagai ”Garda Depan Pariwisata Indonesia” karena melalui Rakernas HPI ini telah dihasilkan beberapa agenda penting, yaitu:
1. Pendirian HPI Training Center
2. Launching Majalah ”Suara Pramuwisata” yang didistribusikan keseluruh dunia melalui organisasi
3. Kesediaan HPI sebagai Tuan Rumah Kongress pertama South east Asean Tourist Guides Association yang akan di adakan di Kota Padang Sumatera Barat bulan Mei 2008.
4. Kesediaan HPI sebagai Tuan Rumah konferensi federasi Guide Dunia yang akan di Bali bulan Januari 2009.
5. Kesediaan HPI sebagai Mitra Kerja Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk menyelenggarakan World Ocean Conference di Manado tahun 2009.
6. Kesediaan HPI untuk mendukung Pemerintah Kota Manado sebagai Kota Pariwisata Dunia 2010.

Dalam kesempatan ini juga Ketua DPD HPI Sulut atas nama rekan – rekan HPI Sulut menyampaikan rasa terima kasih secara khusus kepada beberapa pihak yang telah memberikan support bagi penyelenggaraan acara ini, yaitu :
1. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI
2. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
3. Pemerintah Kota Manado
4. Pengurus DPP HPI
5. Para Sponsor
6. Bapak Willie Smith
7. Ibu Yulisa Baramuli
8. dan seluruh peserta rakernas se – Indonesia.
Kemudian acara dilanjutkan dengan Sambutan dari Ketua Umum DPP HPI Bapak Drs. I Nyoman Kandia, Sambutan tertulis dari Gubernur Sulawesi Utara yang di sampaikan Asisten II bidang pembangunan dan ekonomi sulawesi utara Ibu Dra. Marietha Kuntaq dan Sambutan dari Dirjen Pengembangan Destinasi RI yang diwakili oleh Direktur Usaha Pariwisata Bapak Winarno Sudjas sekaligus membuka acara rakernas HPI secara resmi. Acara terakhir adalah gala dinner.

Hari kedua rakernas VIII HPI yaitu Wisata bersama ke daerah Minahasa
Semua peserta telah melakukan tour bersama mengunjungi obyek-obyek wisata yang ada di daerah minahasa seperti Kota bunga Tomohon, Danau Tondano, Pusat Pembuatan Keramik di desa Pulutan, pusat kacang tanah di Kawangkoan, Danau Linow dan kemudian para peserta di sambut dengan sangat meriah oleh Pengurus/anggota DPC HPI Kota Tomohon yang disertai dengan penyematan bunga kepada setiap peserta sebagai tanda selamat datang di wilayah DPC HPI Kota Tomohon dan khususnya selamat datang di Rumah Keluarga besar Bapak Willie Smits dan Ibu Syanne Watoelangkow (Wakil Walikota Tomohon). Sebelum makan siang bersama acara didahului dengan ucapan selamat datang dari Keluarga Willie Smits dan Ibu Synne Watoelongkow dan diteruskan dengan penyerahan kenang-kenangan dari Ketua DPC HPI Kota Tomohon Bapak Alex Maerah kepada Ketua Umum DPP HPI Bapak Drs. I Nyoman Kandia. Kemudian para peserta menikmati makan siang yang telah tersediah dengan hidangan makanan nasional dan makanan khas Daerah Minahasa yang telah dipersiapkan dengan baik oleh rekan-rekan HPI Kota Tomohon yang telah melengkapi kesan yang sangat luar biasa kepada para peserta terhadap pelaksanaan rakernas VIII HPI di Sulawesi Utara. Setelah makan siang peserta masih melanjutkan perjalanan tour dengan mengunjungi obyek wisata pusat pembuatan rumah adat Minahasa di desa Woloan serta mengunjungi obyek wisata amphiteather juga di desa Woloan dan setelah acara tour berakhir maka para peserta kembali ke Hotel. Kemudian dilanjutkan dengan acara makan malam di restoran nelayan Kalasey Manado yang langsung di rangkaikan dengan acara pemilihan DPD HPI yang akan menjadi Tuan Rumah rakernas HPI tahun 2008. Saat itu peserta biding host rakernas HPI 2008 masing – masing dari DPD HPI lampung dan DPC HPI Kepri yang mewakili DPD HPI Riau dan hasilnya menetapkan Kepri sebagai Tuan Rumah Rakernas HPI bulan Oktober 2008 setelah melalui proses Voting oleh masing-masing DPD HPI yang hadir. Sesuai dengan agenda rakernas HPI kali ini penutupan akan dilaksanakan besok harinya yaitu tanggal 30 November 2008 namun Pengurus DPP HPI telah sepakat dan memutuskan untuk melaksanakan acara penutupan rakernas VIII HPI malam itu juga dengan pertimbangan waktu karena mengingat sebagian peserta harus ke airport jam 4 pagi. Maka acara rakernas VIII HPI 28 – 30 November 2007 di Manado Sulawesi Utara ditutup dengan resmi di Restoran Nelayan Kalasey Manado oleh sekjen DPP HPI Bapak Hawwid Raden.
Rekan – rekan HPI, Kegiatan di hari terakhir Rakernas HPI adalah transfer out ke airport bagi seluruh peserta yang telah dilaksanakan dengan baik dan lancar oleh seksi transportasi dan dibantu rekan-rekan lainnya.
Rekan – rekan panitia yang saya hormati, Demikianlah telah saya sampaikan penjelasan realisasi penyelenggaraan rakernas VIII HPI di Manado November 2007. Mengenai tanggapannya saya persilakan rekan –rekan yang terhormat untuk meneliti seluruh materi penjelasan yang telah saya sampaikan. Saya berharap adanya koordinasi dan kerjasama berdasar kepada saling menghargai dan pengertian. Akhirnya saya selaku Ketua DPD HPI Sulut mengucapkan terima kasih yang lebih khusus kepada rekan – rekan panitia yang telah mendukung penyelenggaraan rapat kerja nasional VIII himpunan pramuwisata indonesia yang telah berjalan lancar dan berhasil. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita sekalian. Sekian dan terima kasih.
Manado, 20 Pebruari 2008
Ketua DPD HPI Sulut
Mohamad Naliko

AD/ART HPI

BAB IKATENTUAN UMUMPasal 1
Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan
1. Himpunan pramuwisata Indonesia disingkat HPI atau Indonesia Tourist Guide Association (ITGA) adalah organisasi profesi non politik dan mandiri yang merupakan wadah tunggal pribadi-pribadi yang memiliki profesi sebagai Pramuwisata
2. Himpunan Pramuwisata Indonesia adalah asosiasi Tingkat nasional, provinsi Dan Kabupaten/ Kota
BAB IINAMA , TEMPAT DAN WAKTUPasal 2
Organisasi ini bernama Himpunan Pramuwisata Indonesia disingkat HPI yang didirikan berdasarkan hasil temu wicara nasional pramuwisata di Pandan (Jawa Timur) tanggal 29-30 Maret 1988 sebagai lanjutan Himpunan Duta Wisata Indonesia (HDWI) yang lahir di Kuta (Bali) tanggal 27 Maret 1983
Pasal 3
Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) disyahkan namanya pada tanggal 5 Oktobe1988 di Palembang (Sumatra Selatan),dalam MUNAS 1 Pramuwisata seluruh Indonesia
Pasal 4
Perangkat organisasi ini pada tingkat Nasional disebut Dewan Pimpinan Pusat disingkat DPP, yang berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia dan atau Ibukota Provinsi di Indonesia. Dewan Pimpinan Daerah Provinsi yang disingkat DPD yang berkedudukan di Ibukota Provinsi dan Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten/Kota disebut DPC yang berkedudukan di Kabupaten/Kota atau sebutan lain yang sesuai dengan kondisi daerah.
BAB IIIAZAS TUJUAN DAN FUNGSIPasal 5
Himpunan Pramuwisata Indonesia berazaskan Pansasila
Pasal 6
1. HPI bertujuan menghimpun, mempersatukan, meningkatkan , dan membina persatuan Pramuwisata Indonesia agar lebih berdaya dan berhasil guna bagi kesejahteran dan kehidupan diabdikan bagi kelestaria Pariwisata Indonesia
2. Berupaya melaksanakan dan menyukseskan pembangunan, pembinaan dan penelitian wawasan pariwisata terkait, baik pemerintah maupun swasta.
3. Bertindak mewakili para anggota dalam memperjuangkan dan melindungi kepentingan bersama.
Pasal 7
HPI berfungsi sebagai wadah tunggal Pramuwisata Indonesia dalam rangka pembinaan berkomunikasi antar Pramuwisata, Pramuwisata dengan pemerintah atau swasta dalam rangka pengembangan dunia Pariwisata Indonesia
BAB IVTUGAS DAN USAHAPasal 8
1. HPI secara aktif menggalakkan dan melaksanakan pembangunan pariwisata secara teratur, tertib, dan berkesinambungan.
2. Memupuk dan meningkatkan semangat serta kesadaran nasional sebagai warga Negara Republik Indonesia serta memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pembangunan pariwisata Indonesia.
3. Menciptakan kerjasama dengan pemerintah maupun komponen usaha jasa pariwisata demi terciptanya lapangan kerja yang layak dan merata bagi anggota.
4. berusaha meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan anggota.
5. Melakukan administrasi keanggotaan secara teratur sesuai dengan peraturan yang berlaku.
BAB VKEANGGOTAANPasal 9
Keanggotaan terdiri dari Pramuwisata yang terdaftar syah dan memenuhi ketentuan yang berlaku, yaitu ;
1. Anggota Biasa.
2. Anggota Kehormatan.
BAB VIHAK, KEWAJIBAN, DAN HILANGNYA KEANGGOTAANPasal 10
1. Anggoa Biasa mempunyai hak bicara, hak suara, hak memilih, dan dipilih sebagai anggota Dewan Pimpinan Pusat, Daerah , dan Cabang
2. Anggota Kehormatan mempunyai hak bicara.
3. Anggota wajib mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta semua keputusan Rapat Himpunan Pramuwisata Indonesia.
Pasal 11
1. Seseorang kehilangan keanggotaanya, jika yang bersangkutan :
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri
3. Melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Kode Etik Profesi.
4. Melakukan perbuatan yang dapat merugikan organisasi.
2. Anggota yang dalam proses diberhentikan mempunyai hak untuk membela diri.
BAB VIISTRUKTUR ORGANISASIPasal 12
1. Organisasi dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) atau sebutan lain sesuai dengan kondisi daerah
2. Struktur Organisasi DPP terdiri dari :
o Seorang Ketua Umum
o 4orang ketua, masing-masing membidangi Organisasi, Pendidikan dan Pelatihan, Hubungan Masyarakat dan Lingkungan Hidup serta Kesejahteraan Sosial.
o Seorang sekretaris Jendral, seorang Bendahara dan dapat di tambah sesuai kebutuhan.
o 4 Koordinator Wilayah
BAB VIIIPERSYARATAN DAN MASA JABATAN DEWN PIMPINANPasal 13
1. Persyaratan bagi anggota Dewan Pimpinan adalah Warga Negara republik Indonesia,dipilih dari anggota biasa.
2. Masa Jabatan Dewan Pimpinan adalah 4 (empat ) tahun dan maksimal dua kali kepengurusan periode berturut-turut
3. Telah pernah menjabat sebagai Pengurus Dewan Pimpinan Himpunan Pramuwisata Indonesia sesuai dengan tingkatannya.
BAB IXPELINDUNG , PEMBINA, DEWAN PENASEHAT, DAN DEWAN PERTIMBANGANPasal 14
HPI mempunyai Pelindung, Pembina, Dewan Penasehat, dan Dewam Pertimbangan sesuai dengan tingkat kepemimipinan masing-masing.
BAB XDEWAN PERTIMBANGAN HPIPasal 15
Dewan Pertimbangan adalah anggota Himpunan Pramuwisata yang diberi tugas memberikan pertimbangan kepada pengurus Dewan Pimpinan sesuai dengan tingkatan yang diperlukan atau tidak, yang ditetapkan melelui musyawarah sesuai dengan tingkatannya.
BAB XIMUSYAWARAH, SIDANG DAN RAPATPasal 16MUSYAWARAH
1. Musyawarah Tingkat Tertinggi diadakan sekali dalam 4 (empat ) tahun selanjutnya disebut Musyawarah Nasional.
2. Dewan Pimpinan Pusat berkewajiban melaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun atau sewaktu-waktu dapat dilaksanakan apabila perlu.
3. Peserta Musyawarah Nasional adalah :
1. Dewan Pimpinan Pusat
2. Dewan Pimpinan Daerah
3. Anggota Biasa
4. Anggota Kehormatan
5. Pihak lain yang dianggap perlu dan diundang

Pasal 17MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA
Musyawarah Nasional Luar Biasa dapat diadakan apabila dianggap perlu atas permintaan dan rekomendasi 2/3 dari Dewan Pimpinan Daerah.
Pasal 18WEWENANG DAN HAK MUNAS
1. Menetapkan Garis-Garis Besar dan Kebijaksanaan HPI
2. Menyusun Program Kerja dan membahas masalah lainnya yang erat hubungannya dengan tugas, usaha dan kewajiban Himpunan Pramuwisata Indonesia.
3. Menyusun dan menetapkan perangkat organisasi
4. Menyusun dan menetapkan Anggaran dan Belanja Organisasi
5. Mencabut dan membatalkan sesuatu keputusan yang dianggap tidak sesuai lagi, kemudian membuat ketetapan dan keputusan yang baru.
6. Membahas laporan dan pertanggungjawaban yang disampaikan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
7. Memilih dan menyusun Dewan Pimpinan Pusat yang baru.
8. Menyempurnakan AD dan ART HPI.

BAB XIKOVENSIPasal 19
1. Konvensi dapat diadakan oleh Dewan Pimpinan HPI sesuai dengan tingkatannya untuk menghadapi hal-hal yang dianggap penting dan mendesak.
2. Konvensi diadakan untukmencapai kemudahan-kemudahan yang hasilnya akan dipertanggungjawabankan dalam musyawarah tertinggi sesuai dengan tingkatannya.
BAB XIIIKEPUTUSAN MUSYAWARAHPasal 20
1. Semua keputusan yang diambil sedapat mungkin dicapai dengan upaya atas dasar musyawarah dan mufakat.
2. Apabila dengan Musyawarah dan Mufakat belum juga mencapai keputusan, sedangkan keadaan sangat mendesak maka keputusan dapat diambil dengan suara terbanyak.
3. Apbila dengan pemungutan suara terbanyak tersebut jumlah suara yang bertentangan berimbang, maka ketua Munas/Sidang/Rapat,dapat menundanya selama waktu tertentu menurut kebijaksanaan dalam semangat persatuan dan kesatuan untuk kemudian pemungutan suara diulang lagi.
BAB XIVDANA, BIAYA, DAN PERTANGGUNGJAWABANPasal 21
1. Himpunan Pramuwisata Indonesia mempunyai sunber dana dari :
1. Uang pangkal anggota
2. Iuran anggota
3. Sumbangan yang tidak mengikat
4. Usaha-usaha yang syah.
2. Biaya kegiatan diambil dari dana yang tersedia untuk itu.
3. Pertanggungjawaban harus dibuat sedemikian rupa sehingga jelas penerimaan dan penggunaanya oleh Pimpinan terhadap dana yang ada.
4. Tahun buku HPI berlangsung dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
BAB XVLAMBANG DAN ATRIBUT LAINPasal 22
Lambang dan atribut-atribut lain diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XVIPERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARANPasal 23
1. Perubahan Anggaran Dasar atau pembubaran HPI hanya dapat dilakukan dengan keputusan MUNAS yang khususnya diadakan untuk itu dan juga harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah DPD yang ada.
2. Keputusan-keputusan Anggaran Dasar aalah syah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah DPD yang ada.
3. MUNAS yang diadakan untuk pembubaran serta likuiditas atas harta kekayaan.
BAB XVIIANGGARAN RUMAH TANGGAPasal 24
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anngaran Rumah Tangga HPI
2. Anggaran Rumah Tangga (ART) HPI tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar
BAB XVIIIPENUTUPPasal 25
Anggaran Dasar ini di syahkan pada tanggal 5 Oktober 1988 dalam Munas I Palembang ( Sumatera Selatan ) dan disempurnakan pada Munas III HPI Surabaya (Jatim) tanggal 3 Mei 2001serta disempurmakan lagi dalam Munas IV HPI di Anyer, Banten pada tanggal 25 Juli 2006
Ditetapkan di : Anyer, BantenPada tanggal : 25 Juli 2006
ANGGARAN RUMAH TANGGAHIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA
BAB1ATRIBUTPasal 1
1. Lambang Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) adalah Burung Candrawasih
2. Lambang Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dipergunakan untuk pembuatan bendera, jaket, badge, vandel, dan tanda lain yang menunjukkan identitas HPI
3. Bentuk warna, penjelasan penggunaan dan pengaturan lebih lanjut jenis atribut ditetapkan dalam Peraturan Organisasi.
BAB IIKEANGGOTAANPasal 2
1. Anggota HPI adalah Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1. Memenuhi ketentuan-ketentuan yang meliputi :
1. Umur serendah-rendahnya 18 tahun
2. Menguasai Bahasa Indonesia dan salah satu bahasa asing dengan baik dan lancar.
3. Memiliki pengetahuan tentang objek wisata dan ketentuan perjalanan wisata.
4. Sehat fisik dan bulan
5. Berkelakuan baik.
6. Memiliki licence/ijin dan sertifikat standar kompetensi pramuwisata
2. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan oleh organisasi.
3. Menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Program Kerja Organisasi dan Peraturan-Peraturan Organisasi.
4. Menyatakan diri secara tertulis menjadi anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia sebagai wadah tunggal.
2. Anggota Kehormatan, tata cara penerimaannya akan ditentukan dalam Peraturan OrganisasiPasal 3Penerimaan anggota kehormatan ditentukan dan disyahkan oleh DPP, DPD dan DPC atau sebutan lain sesuai dengan kondisi daerah.
BAB IIIHAK DAN KEWAJIBANPasal 4
Setiap anggota biasa berhak :
1. Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi
2. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul-usul dan saran-saran
3. Memilih dan dipilih
4. Memperoleh perlindungan dan pembelaan, pendidikan penataran dan bimbingan organisasi
5. Hak-hak lain yang akan ditentukan kemudian.
Pasal 5
Setiap anggota biasa berkewajiban :
1. Setia kepada Organisasi
2. Tunduk dan taat kepada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tngga, dan Keputusan-keputusan Organisasi.
3. Menjaga nama baik Organisasi.
4. Membayar uang pangkal/iuran wajib
BAB IVPEMBERHENTIAN ANGGOTAPasal 6
Anggota berhenti karena :
1. Meninggal dunia.
2. Atas permintaan sendiri.
3. Diberhentikan : yang ketentuannya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
4. Bukan Warga Indonesia lagi.
BAB VKOMPOSISI DAN WEWENANG PIMPINAN ORANISASIPasal 7
Komposisi Dewan Pimpinan Pusat adalah :
1. Ketua Umum
2. Ketua-Ketua Bidang
3. Sekretaris Jendral dan Wakil Sekretaris Jendral
4. Bendahara dan Wakil Bendahara
5. Korwil-Korwil
Pasal 8
Komposisi Dewan Pimpinia Daerah :
1. Ketua
2. Wakil-wakil Ketua
3. Sekretaris dan Wakil Sekretaris
4. Bendahara dan Wakil Bendahara
5. Ketua-Ketua Biro
Pasal 9
Komposisi Dewan Pimpinan Cabang atau sebutan lain sesuai dengan kondisi daerah adalah :
1. Ketua
2. Wakil-Wakil ketua
3. Sekretaris dan Wakil Sekretaris
4. Bendahara dan Wakil Bendahara
5. Ketua-Ketua Seksi
Pasal 10
1. Dewan Pimpinan Pusat melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan dengan baik ditingkat pusat sesuai dengan Angaran Dasar, Anggaran rumah tangga, Keputusan MUNAS, Keputusan MUNAS Luar biasa dan Rapat Kerja Nasional
2. Dalam menjalankan kebijakan umum, Dewan Pimpinan Pusat merupakan badan pelaksana yang bersipat kolektif
3. Dewan Pimpinan Pusat berkewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban kepada Musyawrah Nasional
Pasal 11
1. Dewan pimpinan pusat berkwajiban untuk menetapkan kebijakan dan berkeajiban melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan daerah sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan MUNAS, MUNAS Luar biasa, Rapat Kerja Nasional, Peraturan Organisasi Pusat, Keputuan Musyawarah Daerah,Musyawarah Daerah Luar Biasa dan Keputusan Rapat Kerja Daerah.
2. Dalam menjalankan kebijakan umum, Dewan Pimpinan Daerah sebagai pelaksana tertinggi di tingkat Provinsi
3. Dewan Pimpinan Daerah berkwajiban untuk memberikan pertanggung jawaban kepada Musyawarah Daerah, Musyawarah Daerah Luar Biasa, Rapat Kerja Daerah
Pasal 12
1. Dewan Pimpinan Cabang atau sebutan lain sesuai dengan kondisi daerah berwenang untuk menetapkan kebijakan dan berkewajiban melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksnaan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan-keputusan tertinggi Raker, Rapat-rapat kerja sesuai dengan tingkatannya
2. Dalam menjalankan kebijakan umum, Dewan Pimpinan Cabang merupakan badan pelaksana yang bersipat kolektif.
3. Dewan Pimpinan Cabang atau sebutan lain sesuai dengan kondisi daerah berkwajiban untuk memberikan pertanggung jawaban kepada Musyawarah Daerah Cabang atau sebutan lain sesuai dengan kondisi daerah.
BAB V1SUSUNAN KEANGGOTAAN PELINDUNG, PEMBINA DEWANPENASEHAT DAN DEWAN PERTIMBANGANPasal 13
Susunan dan keanggotaan Pelindung, Pembina dan Dewan Penasehat adalah;
1. Dipusat:
1. Pelindung : Mentri Kebudayaan dan Pariwisata RI Mentri Dalam Negeri RI
2. Pembina : Dirjen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah, Dirjen Pengembangan Destinasi
3. Dewan Penasehat : Mereka yang ditetapkan melalui sidang Pleno MUNAS
4. Dewan Pertimbangan : Mereka yang ditetapkan melalui sidang Pleno MUNAS
2. Di Daerah
1. Pelindung : Gubernur Kepala Daerah
2. Pembina : Kepala Dinas Pariwisata Provinsi
3. Dewan Penasehat : Mereka yang ditetapkan oleh MUSDA
4. Dewan Pertimbangan : Mereka yang ditetapkan oleh MUSDA
3. Di Cabang atau sebutan lain yang sesuai dengan kondisi daerah
1. Pelindung : Bupati/Walikota
2. Pembina : Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota
3. Dewan Penasehat : Mereka yang ditetapkan oleh MUSCAB
4. Dewan Pertimbangan : Mereka yang ditetapkan oleh MUSCAB
BAB VIIDEWAN PERTIMBANGANPasal 14BENTUK DAN SUSUNAN
1. Dewan Pertimbangan merupakan wadah orang-orang yang ditunjuk untuk memberikan pertimbangan kepada Dewan Pimpinan sesuai dengan tingkatannya dan ditetapkan dalam musyawarah tertinggi.
2. Anggota Dewan Pertimbangan ditetapkan hanya satu orang untuk mewakili satu Dewan Pimpinan sesuai dengan tingkatannya di seluruh Indonesia.
3. Susunan Keanggotaan Dewan Pertimbangan adalah:
o 1 orang ketua merangkap anggota
o 1 orang wakil ketua merangkap anggota
o Anggota-anggota
Pasal 15FUNGSI DAN TUGAS
1. Dewan Pertimbangan berfungsi memberi saran baik diminta maupun tidak kepada Dewan Pimpinan sesuai dengan tingkatannya
2. Apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan AD/ART oleh Dewan Pimpinan sesuai dengan tingkatanya, Dewan Pertimbangan berhak memberikan rekomendasi kepada seluruh anggota HPI untuk menindaklanjuti.
BAB VIIIKEDUDUKAN, TUGAS, WEWENANGMUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPATPasal 16
1. Musyawarah dan rapat-rapat terdiri dari:
1. Musyawarah Nasional (MUNAS)
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB)
3. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)
4. Musyawarah Daerah (MUSDA)
5. Musyawarah Daerah Luar Biasa (MUSDALUB)
6. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA)
7. Musyawarah Cabang (MUSCAB)
8. Musyawarah Cabang Luar Biasa (MUSCABLUB)
9. Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB)
2. Musyawarah Nasional:
1. Memegang Kedudukan Tertinggi Organisasi
2. Menetapkan dan atau menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
3. Menetapkan Program Organisasi
4. Mengevaluasi pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat
5. Memilih Dewan Pimpinan Pusat
6. Menetapkan Dewan Penasehat dan Dewan Pertimbangan
7. Menetapkan keputusan –keputusan lainnya
8. Dilaksanakan sekali dalam 4( empat) tahun
3. Musyawarah Nasional Luar Biasa :
1. Mempunyai wewenang atau kekuasaan yanga sama dengan MUNAS
2. Diadakan oleh Dewan Pimpinan Pusat atas pemintaan 2/3 dari jumlah DPD HPI se-Indonesia dan atas rekomendasi Dewan Pertimbangan
4. Rapat Kerja Nasional
1. Mengadakan evaluasi terhadap Laporan Tahunan pelaksanaan program kerja HPI oleh Dewan Pimpinan Pusat
2. Menetapkan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam Rakernas untuk dilaksanakan tahun berikutnya
3. Diselenggarakan setiap tahun atau sekurang-kurangnya sekali dakam 2( dua ) tahun
5. Musyawarah Daerah :
1. Menyusun Program Kerja Daerah dalam rangka melaksanakan program kerja daerah berikutnya
2. Mengevalusi pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Daerah
3. Memilih Dewan Pimpinan Daerah
4. Menetapkan Dewan Penasehat dan Dewan Pertimbangan
5. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya
6. Musyawarah Daerah dilaksanakan sekali dalam 4 (empat) tahun
6. Rapat Karja Daerah :
1. Mengadakan evaluasi terhadap Laporan Tahunan pelaksanaan program kerja HPI oleh Dewan Pimpinan Daerah
2. Menetapkan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam rakernas untuk dilaksanakan tahun berikutnya
3. Diselenggarakan setiap tahun atau sekurang-kurangnya sekali dalam 2 (dua ) tahun
7. Musyawarah Luar Biasa Daerah :
1. Mempunyai wewenang atau kekuasaan yang sama dengan MUSDA
2. Diadakan oleh Dewan Pimpinan Daerah atas permintaan 2/3 dari jumlah DPC HPI atau sebutan lain sesuai dengan kondisi daerah yang berada di wilayah Provinsi
8. Musyawarah Cabang :
1. Menyusun Program Kerja Cabang dalam rangka melaksanakan Program Kerja Cabang berikutnya
2. Mengevalusi pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Cabang
3. Memilih Dewan Pimpinan Cabangd. Menetapkan Dewan Penasehat Cabang dan Dewan Pertimbangan Cabang
4. Diselenggarakansekurang-kurangnya sekali dalam 4 (empat) tahun
9. Rapat Kerja Cabang atau sebutan lain sesuai dengan kondisi daerah
1. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan Program Cabang serta menetapkan pelaksanaan selanjutnya
2. Diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 2 (dua ) tahun
BAB IXPESERTA, WAKTU PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPATPasal 17
1. Musyawarah Nasional dihadiri oleh :
1. Pembina Pusat
2. Dewan Pimpinan Pusat
3. Dewan Pimpinan Daerah
4. Dewan Pimpinan Cabang
5. Unsur Pembina Daerah
6. Anggota Biasa
7. Anggota Kehormatan
2. Peserta MUNAS Luar Biasa adalah seperti yang diatur pada ayat 1 Pasal ini
3. Pimpinan MUNAS dipilih oleh dan dari peserta
4. Sebelum terpilihnya Pimpinan MUNAS, Dewan Pimpinan Nasional bertindak sebagai pimpinan sementara.
Pasal 18
1. Musyawarah Daerah dihadiri oleh :
1. Pembina Daerah
2. Unsur Pimpinan Daerah Pusat
3. Dewan Pimpinan Daerah
4. Dewan Pimpinan Cabang
5. Anggota Biasa
6. Angota Kehormatan
2. Sebelum terpilihnya Pimpinan MUSDA, Dewan Pimpinan Daerah bertindak sebagai pimpinan sementara.
Pasal 19
1. Musyawarah Cabang dihadiri oleh;
1. Pembina Cabang
2. Unsur Dewan Pimpinan Daerah
3. Dewan Pimpinan Cabang
4. Anggota biasa Anggota kehormatan
2. Pimpinan Musyawarah Cabang dipilih oleh dan dari peserta
3. Sebelum terpilihnya MUSCAB, Dewan Pimpinan Cabang sebagai pimpinan sementara
Pasal 20
1. Rapat Kerja Nsional dihdiri oleh peserta seluruh Dewan Pimpinan Daerah yang ada
2. Rapat kerja cabang dihadiri oleh Dewan Pimpinan
3. Rapat Kerja di ikuti oleh HPI.
Pasal 21
Ketentuan mengenai peserta musyawarah dan rapat-rapat ditetapkan dalam praturan organisai.
BAB XHAK BICARA DAN HAK SUARAPasal 22
1. Hak bicara dan hak suara peserta musyawarah dan rapat-rapat adalah:
2. Hak Bicara pada asasnya menjadi hak perseorangan yang penggunaannya diatur sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
3. Hak Suara dipergunakan dalam pengambilan keputusan pada asasnya dimiliki oleh perserta yang penggunaannnya dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
BAB XIKEUANGANPasal 23
1. Uang pangkal dan iuran anggota diatur dalam praturan Organisasi
2. Hal- hal yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan untuk organisasi wajib dipertanggung jawabkan dalam forum-forum yang akan ditentukan dalam praturan organisasi
3. Khusus dalam penyelenggaraan Musyawarah semua pemasukan dan pengeluaran harus dipertanggungjawabkan kepada Dewan Pimpinan sesuai dengan tingkatannya .
BAB XIIPENUTUPPasal 24
Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan pada tanggal 20 September 1989 di Banjarmasin dan disempurkan dalam MUNAS III HPI di Surabaya ( Jatim) pada tanggal 3 Mei 2001, dan disempurnkan kembali dalam MUNAS IV pada tanggal 25 Juli 2006 di Anyer Banten.
Ditetapkan di : Anyer BantenPada Tanggal : 25 Juli 2006
Pimpinan Sidang Pleno
Ketua
Sekretaris


Drs. I Made Sumada
Sudirman

Senin, 22 September 2008

About HPI - ITGA

Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) or Indonesian Tourist Guide Association (ITGA) was established as a result of Himpunan Duta Wisata Indonesia ( HWDI) Convention at Pertamina Cottages Kuta Beach Bali Indonesia March 27, 1983. This first national convention was initiated by Joop Ave, Former Minister for Tourism, Post and Telecommunication of Indonesia Republics. The convention was attended by nine provincial guide association and Bali Guide Association as the host.
A.A. Tentram Wisnawa was elected as the National Chairman of HDWI and Rizani Idza Karnanda as the Secretary General. During the Second Convention of Indonesian Tourist Guide Association October 05, 1988 at Palembang City- South Sumatera HDWI had been replaced into HPI ( Himpunan Pramuwisata Indonesia).
Hence, HPI is the official association of Tourist Guides in Indonesia. The National Board of HPI so called DPP (Dewan Pimpinan Pusat), Provincial Board is DPD (Dewan Pimpinan Daerah) and Regency Board is DPC (Dewan Pimpinan Cabang). DPP HPI currently coordinates 23 DPD HPI, 70 DPC HPI with total members of 12,000 professional tourist guides throughout Indonesia Republics. The Followings are Ketua Umum ( President) of DPP HPI;1. 1983-1988 Anak Agung Tentram Wisnawa2. 1988-1993 Anak Agung Tentram Wisanawa3. 1993- 2001. Yan L. Simanjuntak4. 2001-2006 I Nyoman Kandia5. 2006- 2010 I Nyoman Kandia
WHAT IS HPI OR ITGAHPI – Himpunan Pramuwisata Indonesia or Indonesian Tourist Guide Association (ITGA) is a non profit , non political association which groups together, around Indonesia Republics, a Licensed and Individual Tourist Guides , Honorary Members who have direct attention with Tourist Guide Professionalism. The HPI’s Main purpose is to group, promote and ensure that tourist guides are recognized as the ambassadors of their country.
Besides HPI purposes to be active in research and tourism development, and as the vehicle to voice out their members’ guide fees and social welfares.HPI offers services to our members but also communicates to those in search of the services of professional area specific tourist guides and where to hire them, as well as actively to promote our members’ professionalism to industry partners worldwide.The day-to-day running of the HPI is the responsibilities of the executive board of DPP, DPD, DPC whose members are elected by delegates of the members for a 4 year period at each Convention.
To take a position on the Executive Board one has to know that such a position means complete involvement, dedication and many hours of work. Executive Board Members who are elected must be actively practicing tourist guides who are not tour operators, or tourist guide employers.The official language of the Himpunan Pramuwisata Indonesia is Bahasa Indonesia. However the HPI 2006-2010 Executive Board represents the following languages: English, French, Spanish, Italian, German, Russia, Korean, Dutch, Chinese.
WHO CAN BECOME A HPI MEMBER ?There two categories of membersip* Full membership ( Anggota Biasa) is open nationwide to any individual licensed tourist guides from Indonesia citizen whose members are registered as official tourist guides by the appropriate authority in each provinces of Indonesia Republics.
* Honorary Membership ( Anggota Kehormatan) is open to individual who has great concern towards tourist guide professionalism of HPI and authorized by Board of members of the associations accordingly.